Kamis, 29 April 2010

Gangguan Matematika 2

1. Diagnosis

Pada kasus gangguan matematika yang tipikal, pertanyan yang cermat tentang riwayat kinerja sekolah anak mengungkapkan kesulitan awal dengan subjek aritmatika. Diagnosis definitif dapat dibuat hanya setelah anak mengerjakan tes aritmatika baku yang diberikan secara individual dan nilainya jelas di bawah tingkat yang diharapkan, dengan mengingat sekolah dan kapasitas intelektual anak seperti yang diukur dengan tes kecerdasan baku. Gangguan perkembangan pervasif dan retardasi mental harus disingkirkan sebelum menegakkan diagnosis gangguan matematika. Kriteria diagnostik untuk gangguan matematika diberikan dalam Tabel 36.2-1.

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Matematika

A. Pencapaian matematika, seperti yang diukur oleh tes baku yang diberikan secara individual, adalah jelas di bawah tingkat yang diharapkan menurut usia kronologis pasien, intelegensia yang terukur, dan pendidikan yang sesuai dengan usia.

B. Gangguan dalam kriteria A secara bermakna mengganggu pencapaian akademik atau aktivitas kehidupan sehari-hari yang memerlukan kemampuan matematika.

C. Jika terdapat defisit sensorik, kesulitan dalam kemampuan matematika adalah melebihi apa yang biasanya berhubungan dengannya.

Catatan penilisan: jika terdapat kondisi medis umum (misalnya, neurologis) atau defisit sensorik, tiliskan kondisi tersebut pada Aksis III.

2. Diagnosis Banding

Kesulitan aritmatika yang ditemukan pada retardasi mental adalah disertai dengan gangguan menyeluruh pada fungsi intelektual. Pada kasus retardasi mental ringan yang jarang, keterampilan aritmatika mungkin secara bermakna dibawah tingkat yang diharapkan, menurut sekolah dan tingkat retardasi mental orang tersebut. Pada kasus tersebut diagnosis tambahan gangguan matematika harus dibuat, karena terapi kesulitan aritmatika dapat cukup menolong kesempatan anak untuk bekerja di masa dewasa.

Sekolah yang tidak adekuat kadang-kadang dapat menyebabkan kinerja aritmatika anak yang buruk pada tes aritmatika baku. Jika demikian, sebagian besar anak lain dalam kelas yang sama kemungkinan memiliki kinerja aritmatika yang sama buruknya.

Gangguan konduksi dan gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas mungkin ditemukan bersama dengan gangguan matematika, dan pada kasus tersebut, kedua diagnosis harus dibuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar