Selasa, 16 Maret 2010

Pengertian Autisme

Autisme (autism), atau gangguan autistik adalah salah satu gangguan terparah di masa kanak – kanak. Autisme bersifat kronis da berlangsung sepanjang hidup. Anak –anak yang menderita autisme tampak benar – benar sendiri didunia, terlepas dari upaya orang tua untuk menjembatani muara yang memisahkan mereka.

Kata autisme berasal dari bahasa Yunani, autos yang berarti ”self” Istilah ini digunakan pertama kali pada tahun 1906 oleh psikiater Swiss, Eugen Bleuler, untuk merujuk pada gaya berpikir yang aneh pada penderita skizofrenia (autisme adalah salah satu dari ”empat A” Bleuler). Cara berpikir autistik adalah kecenderungan untuk memandang diri sendiri sebagai pusat dari dunia, percaya bahwa kejadian – kejadian eksternal mengacu pada diri sendiri. Pada tahun 1943, psikiater lain, Leo Kanner, menerapkan diagnosa ”autisme infantil awal” kepada sekelompok anak yang terganggu yang tampaknya tidak dapat berhubungan dengan orang lain, seolah – olah mereka hidup dalam dunia mereka sendiri. Berbeda dari anak – anak dengan retardasi mental, anak – anak ini nampaknya menutup diri setiap masukan dunia luar, menciptakan semacam ”kesendirian autistik” (Kanner, 1943).

Mereka yang bergerak dibidang kesehatan saat ini yakin bahwa autisme lebih sering muncul daripada yang diyakini dahulu, yaitu menyerang sekitar2 sampai 20 orang dari 10.000 orang dalam populasi (APA, 2000; Fox 2000). Gangguan yang lebih banyak terjadi pada anak laki – laki ini umumnya mulai tampak pada anak usia 18 – 30 bulan (Rapin, 1997). Namun demikian, barulah pada usia sekitar 6 tahun rata – rata anak yang mengalami gangguan ini untuk pertama kali memperoleh diagnosa (Fox, 2000). Keterlambatan dalam diagnosis dapat merugikan, karena anak – anak autistik umumnya akan menjadi lebih baik bila memperoleh diagnosa dan penanganan lebih awal (Fox, 2000).

Anak – anak autistik sering digambarkan oleh orang tua mereka sebagai ”bayi yang lebih” diawal masa balita. Ini biasanya berarti mereka tidak banyak menuntut. Namun, setelah mereka berkembang, mereka mulai menolak afeksi fisik seperti pelukan dan ciuman. Perkembangan bahasanya berada di bawah standar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar