Rabu, 24 Februari 2010

Gangguan Attention – Deficit Hyperactivity (ADHD)

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu yang paling umum gangguan masa kanak-kanak dan dapat berlanjut sampai remaja dan dewasa. Gejala termasuk kesulitan untuk tetap fokus dan memberi perhatian, kesulitan mengendalikan perilaku, dan hiperaktivitas (lebih-aktivitas).

ADHD merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi akhir – akhir ini (bradley & Golden, 2001). Gangguan ini diperkirakan mempengaruhi 3% sampai 7% anak –anak usia sekolah, atau sekitar 2 juta anak Amerika (Dhute, Locy & Paternak, 2000 ; APA, 2000). ADHD didiagnosis 2 sampai 9 kali banyak pada anak laki – laki dibandingkan anak perempuan (APA, 2000). Walaupun kurangnya perhatian merupakan dasar dari masalah, masalah – masalah lain yang terkait mencakup ketidakmampuan untuk duduk tenang lebih dari beberapa menit, mengganggu, temper tantrum, keras kepala dan tidak berespons terhadap hukuman.

Aktivitas dan kegelisahan pada anak ADHD menghambat kemampuan mereka untuk berfungsi disekolah. Mereka tampak tidak dapat duduk dengan tenang. Mereka gelisah dan bergerak-gerak di kursi, mengganggu kegiatan anak-anak lain, mudah marah dan dapat melakukan perilaku yang berbahaya seperti berlari ke jalan tanpa melihat. Yang jelas, mereka membuat orang tua dan guru merasa tidak berdaya.

Dimana batas overaktivitas normal yang sesuai dengan anak akan berakhir dan dimana hiperaktifitas berawal? Penilaian tentang derajat perilaku hiperaktivitas adalah penting, karena banyak anak normal yang disebut ”hiper” dari waktu ke waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar