Kamis, 29 April 2010

Gangguan Konduksi (Gangguan Tingkah Laku)

Ciri inti dari gangguan konduksi adalah pola perilaku yang berulang dan menetap di mana hak dasar orang lain atau norma sosial yang sesuai dengan usia adalah dilanggar. Perilaku harus ditemukan selama sekurangnya enam bulan untuk dapat memenuhi persyaratan diagnosis. Kriteria dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-IV) adalah serupa dengan kriteria dalam edisi ketiga yang direvisi (DSM-III-R) dimana tiga perilaku spesifik adalah diperlukan untuk diagnosis, tetapi DSM-IV telah menambahkan daftar gejala potensial dari 13 menjadi 15. Dua gejala baru yang ditemukan dalam DSM-IV tetapi tidak ditemukan dalam DSM-III-R adalah ”sering menggertak, mengancam, atau mengintimidasi orang lain” dan ”sering keluar malam walaupun dilarang orang tua, yang dimulai sebelum usia 13 tahun.” DSM-IV juga menyebutkan membolos dari sekolah harus dimulai sebelum usia 13 tahun untuk dapat dianggap gejala gangguan konduksi. Gangguan dapat didiagnosis pada orang yang berusia lebih dari 18 tahun hanya jika kriteria untuk gangguan kepribadian antisosial tidak terpenuhi.

DAM-II-R membagi gangguan konduksi menjadi tiga subtipe: tipe kelompok, tipe agresif sendirian, dan tipe tidak didiferensiasi. DSM-AI membagi gangguan konduksi menjadi dua tipe dengan memperhatikan onset usianya: tipe onset masa anak-anak dan tipe onset masa remaja. Pada tipe onset masa anak-anak, sekurangnya satu masalah tingkah laku harus memiliki onset sebelum usia 10 tahun. DSM-IV juga menyebutkan keparahan, terentang dari ringan (beberapa jika ada masalah tingkah laku yang melebihi apa yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan masalah tingkah laku yang menyebabkan sedikit kerugian bagi orang lain), sedang (pertengahan antara ringan dan berat), dan berat (banyak masalah tingkah laku yang melebihi kriteria diagnostik minimal atau masalah tingkah laku menyebabkan kerugian yang besar bagi orang lain).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar