Kamis, 29 April 2010

Terapi Gangguan Konduksi

Program terapi multimodalitas yang menggunakan semua kekuatan keluarga dan masyarakat yang ada kemungkinan memberikan hasil yang terbaik dalam usaha mengendalikan perilaku gangguan konduksi. Tidak ada terapi yang dianggap kuratif untuk keseluruhan spektrum peilaku yang berperan dalam gangguan konduksi. Berbagai terapi kemungkinan membantu untuk komponen tertentu dari gangguan kronik.

Suatu struktur lingkungan dengan aturan yang konsisten dan akibat yang diperkirakan dapat membantu mengendalikan masalah perilaku. Struktur dapat diterapkan pada kehidupan keluarga dalam beberapa kasus, sehingga orang tua menjadi menyadari teknik perilaku dan mampu menggunakannya untuk mendorong perilaku yang sesuai. Keluarga di mana psikopatologi atau stesor lingkungan menghalangi orangtua untuk mencapai teknik tersebut mungkin memerlukan pemeriksaan psikiatrik dan terapi parental sebelum melakukan usaha keras tersebut. Jika keluarga adalah penyiksa atau kacau, anak mungkin harus dipindahkan dari rumah untuk mendapatkan manfaat dari lingkungan yang konsisten dan terstruktur.

Lingkungan sekolah juga dapat menggunakan teknik perilaku untuk mempermudah perilaku yang diterima secara sosial terhadap teman sebaya dan untuk menghentikan kejadian antisosial yang jelas.

Prikoterapi individual berorientasi untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dapat berguna, karena anak-anak dengan gangguan konduksi mungkin memiliki pola respon maladaptif terhadap situasi sehari-hari yang telah berlangsung lama. Usia dimana terapi dimulai adalah penting, karena, semakin lama perilaku maladaptif berlangsung, semakin lama berakarnya gangguan.

Medikasi dapat menjadi terapi tambahan yang berguna untuk sejumlah gejala yang sering terjadi pada gangguan konduksi. Agresi eksplosif yang jelas berespon terhadap beberapa medikasi. Antipsikotik, yang jelas adalah haloperidol (Haldol), menurunkan perilaku agresif dan menyerang yang mungkin ditemukan dalam berbagai gangguan. Lithium (Eskalith) memiliki beberapa manfaat dalam terapi agresi didalam atau di luar konteks gangguan bipolar. Beberapa uji coba menyatakan bahwa carbamazepine (Tegretol) mungkin membantu mengendalikan agresi. Penelitian awal terakhir menemukan bahwa clonidine (Catapres) dapat menurunkan agresi.

Karena gangguan konduksi sering terjadi bersama-sama dengan gangguan defisit-atensi/hiperaktivitas, gangguan belajar, dan, dengan berjalannya waktu, gangguan mood dan gangguan berhubungan zat, terapi tiap gangguan penyerta juga dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar